Ray White AI Chat Widget

Ray White Assistant

Hi! I'm your Ray White property assistant. I can help you find properties, answer questions about listings, and schedule viewings. What are you looking for today?
logo-raywhite-offcanvas

09 Dec 2025 NEWS 7 min read

Mana yang Lebih Hemat: PLN atau PLTS? Penjelasan Lengkap untuk Pengguna Rumah Tangga di Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, topik energi listrik semakin banyak dibicarakan oleh masyarakat, terutama soal perbandingan antara penggunaan listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). 

Kenaikan tarif listrik, isu lingkungan, dan meningkatnya kesadaran tentang energi terbarukan membuat masyarakat mulai mempertimbangkan alternatif selain listrik konvensional. Di tengah banyaknya informasi yang berseliweran, pertanyaan terbesar biasanya tetap sama: Sebenarnya mana yang lebih hemat, menggunakan listrik dari PLN atau beralih ke PLTS? 

Artikel ini akan membahas perbandingan keduanya secara lengkap, mulai dari biaya, efisiensi, kelebihan, kekurangan, hingga gambaran kondisi penggunaannya di Indonesia. 

Pahami Cara Kerja PLN dan PLTS

Sebelum membandingkan mana yang lebih hemat, hal paling mendasar adalah memahami bagaimana keduanya bekerja. PLN sebagai penyedia listrik konvensional memanfaatkan berbagai pembangkit seperti PLTU (batubara), PLTA (air), PLTG (gas), hingga PLTP (panas bumi). 

Listrik dari berbagai pembangkit ini disalurkan melalui jaringan luas ke rumah-rumah dan industri. Sistem ini sudah mapan dan menjadi pilihan mayoritas masyarakat Indonesia. Sementara itu, PLTS adalah sistem pembangkit listrik yang menggunakan energi matahari sebagai sumber utamanya. 

Panel surya menangkap sinar matahari, mengubahnya menjadi energi listrik, lalu energi tersebut disimpan atau langsung digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Di Indonesia yang beriklim tropis dengan paparan matahari sangat tinggi, PLTS menjadi salah satu sumber energi yang semakin populer karena potensinya yang besar dan tidak menimbulkan polusi.

Biaya Awal Pemasangan PLN vs PLTS

Ketika berbicara soal hemat atau tidak, hal pertama yang biasanya dipertimbangkan adalah biaya awal. PLN tentu tidak memerlukan biaya pemasangan yang besar di awal karena jaringan dan infrastrukturnya sudah tersedia. Pengguna hanya perlu membayar biaya penyambungan, instalasi KWh meter, serta memilih daya yang diinginkan. 

Meskipun ada biaya awal, jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan biaya pemasangan PLTS. Inilah salah satu alasan mengapa PLN tetap menjadi pilihan mayoritas. Di sisi lain, PLTS membutuhkan biaya awal yang cukup besar. Untuk rumah tangga, biaya pemasangan PLTS On-Grid dengan kapasitas 2–3 kWp biasanya berkisar antara belasan hingga puluhan juta rupiah, tergantung merek panel, inverter, dan kualitas instalasi. Semakin tinggi kapasitasnya, semakin besar pula biayanya. 

Namun perlu dicatat, PLTS tidak memerlukan biaya bulanan seperti PLN, karena sumber energinya berasal dari matahari yang gratis. Jadi meskipun biaya awal besar, pengguna PLTS biasanya melihatnya sebagai investasi jangka panjang.

Apakah PLTS Benar-Benar Mengurangi Tagihan Listrik?

Salah satu alasan paling kuat untuk beralih ke PLTS adalah kesempatan untuk mengurangi tagihan listrik bulanan secara signifikan. Pengguna PLTS On-Grid biasanya tetap terhubung ke PLN. Jadi, ketika energi matahari cukup, pengguna menggunakan listrik dari panel surya. Namun saat malam hari atau produksi listrik menurun, pengguna otomatis memakai listrik PLN. 

Kombinasi sistem ini sangat mengurangi ketergantungan pada PLN. Pengguna yang memasang PLTS 2–3 kWp bahkan bisa memangkas tagihan listrik hingga 50–70 persen tergantung pola konsumsi harian. Dalam jangka panjang, pengurangan tagihan listrik dapat menutupi biaya investasi awal dalam waktu 4–7 tahun. Sementara itu, pelanggan PLN membayar berdasarkan pemakaian bulanan. 

Jika penggunaan tinggi, maka biaya juga tinggi. Tidak ada peluang untuk mengurangi tagihan secara signifikan kecuali mengurangi pemakaian alat elektronik. Jadi, dari segi biaya bulanan, PLTS jauh lebih hemat. Namun tetap saja, efisiensinya bergantung pada kondisi rumah, paparan sinar matahari, dan kapasitas panel.

Kestabilan Suplai Energi: Mana yang Lebih Andal?

Keandalan suplai energi menjadi faktor penting untuk rumah tangga, terutama yang banyak bergantung pada peralatan elektronik. PLN memiliki jaringan yang sudah mapan dan terus berkembang. Namun tetap ada risiko pemadaman, baik karena perawatan jaringan, gangguan teknis, cuaca ekstrem, maupun faktor lain. 

Meskipun tidak sering, pemadaman tetap bisa mengganggu aktivitas harian, terutama di daerah yang belum memiliki infrastruktur listrik stabil. PLTS memiliki keunggulan karena tidak bergantung pada jaringan luas sehingga potensi gangguannya lebih kecil. Namun PLTS sangat bergantung pada cuaca. Saat mendung, hujan, atau intensitas matahari rendah, produksi listrik akan turun. Pengguna PLTS On-Grid bisa mengandalkan PLN sebagai cadangan. 

Namun pengguna PLTS Off-Grid (tanpa PLN) yang hanya mengandalkan baterai berpotensi mengalami kekurangan energi saat cuaca buruk atau saat kebutuhan listrik meningkat. Jadi, dari segi kestabilan energi, PLN tetap unggul untuk konsistensi, tetapi PLTS bisa lebih baik dalam kondisi tertentu, terutama jika digabungkan dengan jaringan PLN.

Perawatan Jangka Panjang

Banyak orang mengira PLTS membutuhkan perawatan rumit, padahal kenyataannya tidak. Panel surya hanya perlu dibersihkan dari debu, daun, atau kotoran sekitar beberapa kali dalam setahun agar tetap optimal. Komponen lain seperti inverter umumnya memiliki masa pakai 8–12 tahun sebelum perlu diganti. Sebaliknya, jaringan PLN tidak memerlukan perawatan dari sisi pengguna. Semua sudah ditangani oleh pihak PLN, sehingga pengguna hanya perlu membayar tagihan tiap bulan. 

Namun pengguna PLN juga perlu mencermati potensi kenaikan tarif listrik yang biasanya disesuaikan dengan kebijakan pemerintah, inflasi, dan biaya produksi energi. Jadi meskipun perawatan PLTS sederhana, tetap saja ada biaya tambahan jangka panjang seperti penggantian inverter. Pengguna harus mempertimbangkan biaya perawatan dan penggantian komponen ini sebagai bagian dari investasi total.

Dampak Lingkungan: Energi Bersih vs Energi Konvensional

Isu lingkungan sering menjadi alasan utama masyarakat mulai melirik PLTS. Energi surya adalah salah satu energi terbarukan yang tidak menghasilkan emisi karbon, tidak mencemari lingkungan, dan sangat cocok untuk Indonesia yang memiliki potensi energi matahari melimpah. Dengan beralih ke PLTS, pengguna turut mengurangi jejak karbon dan konsumsi energi fosil. 

Sebaliknya, sebagian besar listrik PLN masih menghasilkan energi dari batubara yang mencemari udara dan memberi dampak terhadap perubahan iklim. Meskipun PLN mulai beralih ke energi bersih, proporsi energinya masih jauh dari target. Jadi dari perspektif keberlanjutan, PLTS jauh lebih unggul.

Faktor Lokasi: Tidak Semua Rumah Cocok PLTS

Meskipun PLTS terlihat menarik, tidak semua rumah ideal untuk pemasangan panel surya. Lokasi rumah yang berada di daerah yang sering mendung atau terhalang bangunan tinggi bisa membuat produksi listrik tidak optimal. 

Rumah dengan atap yang kecil, sempit, atau tidak menghadap arah matahari juga kurang ideal. Selain itu, struktur atap harus kuat untuk menahan beban panel surya. Sementara itu, PLN dapat digunakan di mana saja selama terjangkau jaringan listrik nasional. Inilah keunggulan terbesar PLN: ketersediaan universal.

Jangka Waktu Pengembalian Investasi: Apakah PLTS Menguntungkan?

Kapan investasi PLTS kembali modal? Ini pertanyaan klasik. Dengan mengurangi tagihan listrik bulanan, PLTS dapat kembali modal dalam waktu sekitar 4–7 tahun. Setelah itu, listrik yang dihasilkan dapat dianggap gratis. 

Panel surya memiliki umur 20–25 tahun, bahkan beberapa bisa bertahan lebih lama. Artinya, setelah kembali modal, pengguna PLTS menikmati listrik gratis selama lebih dari satu dekade. Sebaliknya, pengguna PLN terus membayar tagihan setiap bulan. Jadi secara jangka panjang, PLTS jauh lebih menguntungkan secara finansial.

Penyesuaian Konsumsi: PLN Fleksibel, PLTS Efisien

Pengguna PLN tidak perlu memikirkan konsumsi berlebihan karena listrik tersedia 24 jam dan bersumber dari jaringan besar. Namun konsekuensinya, tagihan akan naik jika pemakaian alat elektronik tinggi.  Sebaliknya, pengguna PLTS biasanya menjadi lebih sadar energi karena ingin memaksimalkan penggunaan listrik gratis dari matahari. Hal ini justru membuat pola konsumsi lebih efisien dan terkontrol. Namun bagi rumah yang kebutuhan listriknya sangat tinggi, PLTS saja mungkin tidak cukup. Kombinasi PLTS + PLN menjadi opsi ideal.

PLTS On-Grid, Off-Grid, dan Hybrid, Mana yang Paling Hemat?

Dalam konteks efisiensi biaya, sistem On-Grid adalah yang paling hemat karena menggabungkan kelebihan PLTS dan PLN. Sistem Off-Grid biasanya dipakai untuk daerah terpencil yang tidak memiliki akses listrik PLN. 

Namun biaya baterai cukup mahal, sehingga tidak selalu lebih hemat untuk rumah kota. Sistem Hybrid menggabungkan panel, baterai, dan PLN. Sistem ini stabil tetapi biaya awal sangat tinggi. Untuk rumah perkotaan, pilihan yang paling efisien dari sisi biaya adalah sistem On-Grid.

Jika dibandingkan secara jangka pendek, PLN lebih hemat karena tidak membutuhkan biaya pemasangan besar. Namun dari perspektif jangka panjang, PLTS jauh lebih hemat karena mampu mengurangi tagihan listrik hingga 50–70% dan memberikan listrik gratis setelah masa pengembalian investasi. 

PLTS juga lebih ramah lingkungan dan memanfaatkan potensi besar energi matahari di Indonesia. Walau begitu, tidak semua rumah cocok untuk PLTS. Pengguna juga perlu memahami bahwa PLTS bukan pengganti total PLN, melainkan pelengkap yang membuat biaya listrik lebih ringan. 

Jadi, pilihan mana yang lebih hemat sangat bergantung pada kondisi rumah, kebutuhan listrik, dan kemampuan untuk investasi awal. Jika Anda ingin solusi jangka panjang yang ekonomis dan ramah lingkungan, PLTS adalah pilihan terbaik. Namun jika Anda mencari solusi praktis tanpa biaya awal tinggi, PLN tetap menjadi pilihan utama.

Jika Anda ingin memiliki hunian yang terjamin aman, nyaman dan juga terpercaya, Anda bisa temukan di Ray White Menteng. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi website Ray White Menteng di https://menteng.raywhite.co.id/. Find a home that suits your lifestyle with Ray White!


“Ray White Menteng, Your Best Property Agency Since 1998"