logo-raywhite-offcanvas

21 Aug 2025 NEWS 5 min read

8 Alasan yang Menyebabkan Keramik Pecah dengan Sendirinya!

Keramik merupakan salah satu material favorit untuk lantai dan dinding karena tampilannya yang elegan, tahan lama, dan mudah dibersihkan. Namun, ada kalanya keramik tiba-tiba retak atau bahkan pecah sendiri tanpa ada benturan keras. Kondisi ini sering membuat pemilik rumah bingung dan khawatir, terutama jika keramik yang pecah berada di area yang baru dipasang.

Fenomena keramik pecah sendiri sebenarnya cukup umum, terutama di wilayah dengan iklim tropis seperti Indonesia. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari faktor teknis saat pemasangan, kualitas material, hingga kondisi lingkungan. Memahami penyebabnya sangat penting agar kita bisa melakukan pencegahan sejak awal, sehingga lantai tetap awet dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Artikel ini akan membahas secara lengkap penyebab keramik pecah sendiri, mulai dari faktor pemasangan, suhu, kelembapan, hingga cara mencegahnya:

1. Kualitas Keramik yang Kurang Baik

Keramik yang mudah pecah sering kali disebabkan oleh kualitas material yang rendah. Beberapa produsen mungkin menggunakan bahan baku yang tidak sesuai standar atau proses pembakaran yang tidak optimal, sehingga kekuatan keramik berkurang. Keramik dengan kualitas rendah biasanya memiliki pori-pori besar dan tidak padat, sehingga lebih rentan terhadap tekanan atau perubahan suhu.

Ciri keramik berkualitas rendah antara lain:

  1. Permukaan tidak rata atau bergelombang.

  2. Terdapat bintik atau retakan kecil saat diperhatikan.

  3. Warna dan pola tidak konsisten.

Memilih keramik dari produsen terpercaya serta memastikan produk memiliki sertifikasi kualitas dapat membantu mengurangi risiko keramik pecah sendiri.

2. Kesalahan Saat Pemasangan

Proses pemasangan keramik sangat menentukan ketahanannya. Salah satu kesalahan umum adalah tidak menggunakan adukan semen atau perekat keramik secara merata. Akibatnya, terdapat rongga udara di bawah keramik yang membuatnya rapuh saat menerima beban.

Selain itu, jarak nat (celah antar keramik) yang terlalu rapat juga dapat menjadi masalah. Ketika keramik memuai karena suhu panas, tidak ada ruang yang cukup untuk bergerak, sehingga tekanan akan membuat keramik retak atau pecah.

Beberapa kesalahan pemasangan yang sering terjadi:

  1. Tidak menggunakan perekat khusus untuk keramik besar.

  2. Tidak memberikan nat sesuai rekomendasi.

  3. Tidak meratakan permukaan lantai sebelum pemasangan.

Teknisi yang berpengalaman biasanya akan memastikan lantai benar-benar rata, menggunakan perekat berkualitas, dan memberikan jarak nat yang sesuai standar.

3. Perubahan Suhu Ekstrem

Keramik terbuat dari material yang bisa memuai dan menyusut saat terkena perubahan suhu. Di daerah dengan paparan sinar matahari langsung, seperti teras atau halaman, suhu permukaan keramik dapat berubah drastis antara siang dan malam. Perubahan ini membuat keramik memuai pada siang hari dan menyusut pada malam hari.

Jika proses ini terjadi berulang-ulang tanpa ada ruang ekspansi (expansion joint), keramik bisa retak atau pecah sendiri. Fenomena ini biasanya disebut thermal shock. Untuk mencegahnya, penting memilih jenis keramik yang sesuai dengan lokasi pemasangan. Misalnya, untuk area luar ruangan, gunakan keramik outdoor yang dirancang lebih tahan terhadap perubahan suhu.

4. Pergerakan Struktur Bangunan

Keramik yang pecah sendiri juga bisa disebabkan oleh pergerakan atau penurunan struktur bangunan. Penurunan ini biasanya terjadi secara perlahan karena pergeseran tanah atau beban bangunan yang tidak merata.

Ketika struktur bergeser, tekanan akan merambat ke lapisan lantai, termasuk keramik. Karena keramik merupakan material yang kaku, ia tidak bisa mengikuti pergerakan tersebut, sehingga akhirnya retak atau pecah. Kasus ini sering terjadi pada rumah yang baru dibangun atau area yang memiliki kondisi tanah labil. Solusi terbaik adalah memastikan pondasi bangunan dibuat kokoh dan sesuai standar konstruksi.

5. Kelembapan dan Air yang Mengendap di Bawah Keramik

Air yang merembes atau mengendap di bawah keramik dapat menjadi pemicu retakan. Pada kondisi tertentu, air yang menguap dapat menyebabkan tekanan dari bawah permukaan keramik. Jika tekanan ini cukup besar, keramik bisa terangkat dan pecah sendiri.

Masalah ini biasanya terjadi di kamar mandi, dapur, atau area yang sering terkena air. Untuk mencegahnya, pemasangan keramik harus dilengkapi dengan lapisan kedap air (waterproofing) sebelum proses pemasangan dilakukan.

6. Beban Berlebih pada Satu Titik

Keramik memang kuat, tetapi bukan berarti tidak memiliki batas ketahanan. Jika ada beban berat yang jatuh atau diletakkan pada satu titik tertentu, misalnya perabot dengan kaki yang tajam atau alat berat, keramik bisa retak. Meskipun dalam kasus ini biasanya ada pemicu fisik, kerusakan bisa terlihat seolah-olah keramik pecah sendiri, terutama jika keretakan baru terlihat beberapa waktu setelah beban diletakkan.

7. Tekanan dari Nat yang Mengeras

Nat yang digunakan untuk mengisi celah antar keramik akan mengeras seiring waktu. Jika nat mengeras tanpa adanya ruang gerak yang cukup, ia dapat memberikan tekanan pada sisi-sisi keramik. Tekanan ini bisa membuat keramik retak tanpa terlihat penyebab langsungnya. Untuk mencegahnya, teknisi biasanya menggunakan bahan nat yang fleksibel, terutama untuk area yang sering mengalami perubahan suhu.

8. Usia Keramik yang Sudah Tua

Keramik memiliki umur pakai, meskipun bisa bertahan puluhan tahun jika dirawat dengan baik. Namun, seiring waktu, daya tahan keramik bisa menurun akibat aus, goresan, dan perubahan suhu. Pada titik tertentu, keramik yang sudah rapuh dapat pecah sendiri meski tanpa tekanan besar. Jika keramik di rumah sudah digunakan selama puluhan tahun, keretakan yang muncul bisa menjadi tanda bahwa material tersebut sudah waktunya diganti.

Keramik yang pecah sendiri bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kualitas material, kesalahan pemasangan, perubahan suhu, hingga pergerakan struktur bangunan. Masalah ini sering kali muncul tanpa tanda-tanda awal yang jelas, sehingga pencegahan menjadi langkah terbaik. Dengan memilih keramik yang berkualitas, memasangnya dengan teknik yang tepat, dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, kita dapat meminimalkan risiko keramik pecah sendiri. 

Jika Anda sedang mencari hunian yang aman, nyaman, dan pasti sudah terpercaya, Anda bisa mempercayakannya ke Ray White Menteng. Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa langsung mengunjungi website Ray White Menteng di https://menteng.raywhite.co.id/. Find a home that suits your lifestyle with Ray White!

“Ray White Menteng, Your Best Property Agency Since 1998"